Tuesday, November 23, 2010
Wednesday, June 23, 2010
EGOIS
"Kau akan mati setelah matahari tenggelam," perempuan berpakaian putih itu muncul di hadapanku sesaat aku baru membuka mata dari tidurku. Tubuhnya melayang-layang diatas kasur tempatku berbaring.
Aku mengusap kedua mataku, berusaha memandang dengan lebih jelas.Tanpa berfikir panjang kubangkitkan badanku dan segera beranjak dari kasur.
"Hei! Kau dengar aku tidak!" Teriak perempuan itu dari belakang. Ia merasa dihiraukan.
Aku berbalik, memandangnya dengan seksama. Dari ujung kaki hingga ujung rambutnya yang terurai panjang. Dia nyata. Seperti manusia hanya saja kakinya tidak menyentuh tanah.
"Kau ini apa?" Tanyaku dengan santai. "Hantu?" terkaku tanpa basa basi.
Perempuan itu menapakkan kakinya di tanah, "Aku adalah orang yang memberi tahu kematianmu namaku Lyoni," Jelasnya sambil membungkukan sedikit badan.
"Oh..." komentarku singkat. Aku kembali berbalik untuk melanjutkan apa yang seharisnya kulakukan.
Lyoni mengejarku, ia berdiri di hadapanku dan menghentikan langkahku, "Apa kau mengerti, kau akan mati!"
Aku terdiam sejenak, "Lalu aku harus bagaimana? Apakah aku diizinkan protes?"
kataku dengan tenang.Lyoni tersentak, lalu tertawa, seakan ia menemukan hal menarik. Tapi aku tidak peduli.
*****
Lyoni terus mengikutiku sepanjang hari, tapi entah kenapa aku merasa tidak terganggu.
"Kau punya kakak perempuan yang cantik ya, Reo," Lyoni mencoba memulai percakapan.
Waktu menunjukan pukul 11.00, terik matahari menyengat tubuhku di hari minggu ini. Aku membeli es krim di pinggir jalan dan meneduh dibawah pohon rindang.
"Aku hanya hidup berdua dengan kakakku," aku berusaha menjawab. "Dia sudah dewasa, memiliki pacar dan kehidupannya, hanya saja aku rasa dia terganggu dengan keberadaanku," Aku menjilat Es krim ditanganku, rasa dingin terasa menyegarkan di tenggorokanku. "Jika tidak ada aku mungkin kakak tidak akan menunda pernikahannya, tidak harus bekerja banting tulang untuk membiayai sekolahku, mungkin jika aku mati itu lebih baik," Aku menerawang jauh.
Lyoni tertawa ringan, ia hanya berdiri disampingku tanpa berkomentar.
"Sampai kapan kau akan mengikutiku?"
"Kau sudah tau, untuk apa bertanya? Jika kau merasa terganggu aku bisa menghilang dan kembali pada saatnya nanti."
"Apakah itu tugasmu?" Tanyaku lagi.
Lyoni tersenyum, "Kematian semua orang adalah hal yang sebenarnya sama, tapi cara setiap orang dalam menghadapinya lah yang berbeda, dan itulah yang menarikku," jelasnnya dengan bersemangat.
"Apa kau suka berbicara sendiri?"Seorang anak perempuan tiba-tiba duduk disebelahku, Ia menggendong seekor anak kucing yang kakinya terluka.
Aku baru menyadari jika Lyoni hanya bisa terlihat olehku.Lyoni hanya tertawa melihat kebodohanku.
"Anak kucing ini sepertinya kehilangan ibunya dan diserang oleh kucing lain," kata anak perempuan itu menjawab pandanganku yang mengarah pada anak kucing di tangannya.
"Dia akan mati kalau aku tidak menolongnya," Lanjutnya.
"Kau akan merawatnya?" Tanganku bergerak mengelus anak kucing itu. Dia mengeong kecil.
Anak perempuan itu menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku hanya menolongnya," katanya pelan.
Aku hanya diam, Lyoni kembali tertawa. " Tidakkah kau tau Reo, jika anak kucing itu tidak ditolong oleh anak perempuan itu maka dia akan mati diserang kucing lainnya," Lyoni beranjak mendekati anak kucing itu.
"Tapi," Lyoni melanjutkan. "Setelah anak perempuan itu meninggalkan lagi anak kucing ini, anak kucing ini akan mati dengan perlahan-lahan karena kelaparan dan lukanya," Lyoni menatap mata anak kucing itu dengan iba. "Tidakkah anak perempuan itu berfikir bagaimana anak kucing ini akan hidup tanpa ibunya dan dengan tubuh terluka?"
"Hentikan!" Teriakku, berusaha menghentikan kata-kata Lyoni yang entah mengapa membuatku kesal.
Anak perempuan disebelahku tersentak, ia lalu segera pergi.
"Manusia terkadang berfikir apa yang mereka lakukan benar, tapi mereka tidak pernah memandang bagaimana perasaan yang lainnya. Bukankah itu 'Egois'?" Lyoni menyeringai.
Aku kesal, kepalaku terasa panas oleh rasa kesal itu tapi aku juga tidak bisa menyangkal apa yang Lyoni katakan. Dia benar.
*****
Aku membuka pintu rumahku dengan helaan nafas. Lyoni sudah tidak mengikutiku lagi karena aku menyuruhnya untuk pergi. Waktu sudah menunjukan pukul 15.00. Mengingat matahari tenggelam sebentar lagi membuat tanganku bergetar.
"Selamat datang, Reo!" Sambut kakak perempuanku dengan senyumnya.
Aku menatap wajah kakakku, kata-kata Lyoni terngiang di telingaku. Satu hal yang terfikirkan olehku hanyalah, 'Apakah ini benar?'. Apakah kakak akan benar-benar bahagia jika aku mati? Atau itu hanya pemikiran egois seorang adik laki-laki yang tidak bisa membantu apapun untuk kakaknya? Apakah aku adalah manusia egois yang dikatakan Lyoni?
"Reo ada apa?" Kakakku mendekat, dihapusnya air mata yang tanpa kusadari sudah mengalir di pipiku. "Kau sakit?" Tanyanya dengan cemas.
"Maaf kakak, aku sungguh adik yang bodoh,"Kupeluk kakakku dengan erat, betapa tidak sadarnya aku bahwa perempuan yang ada di hadapanku ini begitu menyanyangiku hingga merelakan kebahagiaannya tertunda, dan apa yang aku fikirkan hanya akan menghancurkan kebahagiaannya. Aku egois.
"Aku menyanyangi kakak," bisikku di telingannya.
*****
Waktu menunjukan pukul 17.00. Sudah senja. Aku berdiri di halaman rumah, matahari nampak mulai menghilang.
Tiba-tiba Lyoni muncul dihadapanku, senyuman manis diberikannya padaku. Aku membalas senyumnnya.
"Aku sudah selesai di sini," Kata Lyoni. "Hiduplah dengan baik sampai waktumu tiba, Reo," Lanjutnya lagi.
Aku kaget, "Kenapa?" tanyaku.
Lyoni tertawa, "Aku hanya bilang saat matahari tenggelam, tapi tidak bilang itu kapan kan?"
Aku berusaha mengingat. Ah! Itu benar!
"Lalu kenapa kau muncul?"
"Terkadang ada orang yang perlu pengalaman untuk bisa mengerti bagaimana menghargai kehidupan, Reo. Aku hanya membantu."
Sosok Lyoni perlahan menghilang dari pandanganku.
"Oh ya, satu lagi!" Lyoni berteriak. "Tolong jangan percaya begitu saja pada dirimu sendiri."
Lyoni menghilang, melebur bersama udara. Aku hanya tertawa menghadap matahari yang mulai tenggelam.
DINDING EGO
Kamu lebih rela digelar sombong,
Daripada memecahkan jidar ego yang membentengi diri.
Kenapa ego?
Besar sangatkah?
Berkuasa benarkah?
Lalu kata dia,
Ego untuk menutup kesalahan dan kelemahan,
Supaya nampak kuat.
Ah,
Lemar benar pendapat itu,
Egomu sampai ramai yang sakit keranamu,
Membenarkan orang lain melaku dosa kerana mengumpatmu...
Kikiskan dinding ego itu,
Biar nampak indahnya kehidupan,
Dikelilingi alam mendamaikan,
Hidup hanya harapkan redha Tuhan,
Dalam mencari bekal menuju hari Kepastian.
Pecahkan dinding ego,
Hidupmu pasti bahagia.
Sunday, May 16, 2010
Saturday, March 13, 2010
Hiroshi Abe (Japanese Actor)
Career
In 1988, during his last year of college, he made his first foray into professional acting with the movie Haikara-san Ga Touru. In 2009, he won the award for Best Actor in the 63rd Mainichi Film Award for his performances as Kenshiro in the animated film Hokuto no Ken Zero: Kenshiro Den.
Films
* Haikarasan ga tōru (1988)
* Yawara! (1989)
* Spirit Warrior Saga of the Phoenix (1990)
* Yamato Takeru (1994)
* Moon Over Tao (1997)
* Godzilla 2000: Millennium (1999)
* Tokyo Raiders (2000)
* Blood Sucking Space(2001) (Chi wo sū uchū)
* RUSH! (2001)
* Platonic Sex (2001)
* Trick (2002)
* Hana and Alice / 花とアリス / Hana to Arisu (2004)
* Hotel Venus / ホテル ビーナス / Hoteru bīnasu (2004)
* Survive Style 5+ (2004)
* My Lover is a Sniper: The Movie / 恋人はスナイパー 劇場版 (2004)
* The man behind the scissors / ハサミ男 / Hasami otoko (2004)
* Ubume no Natsu (2005)
* Fist of the North Star: The Legends of the True Savior / Shin Kyūseishu Densetsu Hokuto no Ken series (2006-2008)
o Legend of Raoh: Chapter of Love in Death / Raō Den Jun'ai no Shō (2006)
o Legend of Yuria / Yuria Den (2007) (OVA)
o Legend of Raoh: Chapter of Fierce Fighting / Raō Den Gekito no Shō (2007)
o Legend of Toki / Toki Den (2008) (OVA)
o Zero: Legend of Kenshiro / Zero: Kenshirō Den (2008)
* Trick 2 (2006)
* Baruto no Gakuen (2006)
* Forbidden Siren (2006)
* Bubble Fiction: Boom or Bust (2007)
* Taitei no Ken (2007)
* Team Batista no Eikō (2008)
* Chocolate (2008)
* Mōryō no Hako (2008)
* Aruitemo aruitemo (Still Walking) (2008)







Thursday, March 11, 2010
Kontroversi Bikini Sang Puteri

Bulan agustus tahun 2009 lalu indonesia kembali digemparkan oleh puteri indonesia 2008 yang mengikuti ajang Miss Universe 2009 yang diselenggarakan di kepulauan Bahamas.sebetulnya bukan karena ke ikut sertaan Zivana Letisha yang bergelar puteri indonesia saat itu tetapi karena didapati Zizi menggunakan bikini 2 pieces dalam pemotretan dan juga penilaian.biasanya kontestan dari indonesia menggunakan bikini 1 pieces dalam pemotretanya tetapi kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya Zizi berani memakai bikini 2 pieces dalam ajang terebut.selain menarik perhatian khalayak,Zizi ternyata sudah benar-benar memikirkan tentang resiko yang dia hadapi jika dia mengenakan bikini 2 pieces dalam kontes ini.tak sedikit juga yang mendukun Zizi untuk tampil mengenakan bikini.bahkan memang Zizi telah berani tampil trbuaka pada tahun 2006 yaitu menjadi Model Elite Look 2006.Zizi sangat percaya diri dalam mengikuti ajang tersebut hingga dia mendapatkan possisi Miss favorit saat itu dan mengalahkan peserta asal brazil Larisa Cozta.poling internet itu karena pendukung Zizi di indonesia tidaklah sedikit.Sangat membanggakan sekali puteri kita yang satu ini mampu menarik perhatian dunia dalam ajang tersebut dengan mendapat posisi pertama poling internet.
Dukung terus Puteri-puteri karena bagaimanapun merekalah yang ikut mempromosikan negara kita"Negara Republik Indonesia".Good job Zizi.











Sunday, March 7, 2010
The beauty of Dayana Mendoza
Before Miss Universe
In 2001, Mendoza signed with Elite Model Management and was a finalist at the Elite Model Look International 2001, in Nice, France[2]. She has worked with the companies Max Mara and Costume Nacional, where she modeled in New York, Italy, Germany, France, Athens and Spain for Versace, Roberto Cavalli and other fashion designers. She speaks Spanish, English, and Italian.[9] After Elite, she signed to Trump Model Management, and in Milan, Names Model Agency.
Dayana beat 27 other candidates to win Miss Venezuela 2007 on September 13, 2007, and became only the second woman representing the Amazonas state to win (the first being Carolina Izsak in 1991).[10] She was crowned Miss Universe 2008 at the pageant in the Crown Convention Center, Nha Trang, Vietnam on July 13, 2008.[11] Mendoza became the first winner of the pageant from Venezuela since Miss Universe 1996's winner Alicia Machado,[12] thus making her the first Venezuelan Miss Universe in the 21st century.
Miss Venezuela and Miss Universe
Miss Universe 2007 Riyo Mori crowned her with a tiara worth 120,000 U.S. dollars. Her prize package includes cash, a year contract promoting Miss Universe, world travel, a rent-free, prestigious New York City flat, luxury apartment and a gift bag stuffed with designer shoes, dresses and beauty products, a $100,000 stipend for a 2-year course at the New York Film Academy and free access to famous fashion houses and beauty parlors. Mendoza will spend her year-long reign traveling the world to lecture on humanitarian issues and to promote education regarding HIV/AIDS.
As of June 2009, Mendoza as Miss Universe has traveled to Indonesia, Singapore, Puerto Rico, Italy, Spain, France, Nicaragua, Ukraine, Czech Republic, Bahamas, Russia, El Salvador, United Arab Emirates, Brazil, Dominican Republic, Bolivia, Argentina, Romania and Vietnam, in addition to numerous trips around the USA and her homecoming in Venezuela.





Friday, February 26, 2010
Penghujatan foto eksklusif
foto-foto wibie





Wednesday, February 17, 2010
SIAL
wah mesti beli lagi ki???tapi sayang isinya smua filesQ penting2!!!!!
Tuesday, February 16, 2010
Kekesalan
Aku gag trima bgitu aja
Thursday, February 11, 2010
Tryout
Wednesday, February 10, 2010
Capek !!!!
belom lagi dirumah jg gag lngsung istirahat.Capek-Capek-Capek!!!!!
Sleeping Beauty

Long ago there lived a King and Queen who said every day, "If only we had a child!" But for a long time they had none.
One day, as the Queen was bathing in a spring and dreaming of a child, a frog crept out of the water and said to her, "Your wish shall be fulfilled. Before a year has passed you shall bring a daughter into the world."
And since frogs are such magical creatures, it was no surprise that before a year had passed the Queen had a baby girl. The child was so beautiful and sweet that the King could not contain himself for joy. He prepared a great feast and invited all his friends, family and neighbours. He invited the fairies, too, in order that they might be kind and good to the child. There were thirteen of them in his kingdom, but as the King only had twelve golden plates for them to eat from, one of the fairies had to be left out. None of the guests was saddened by this as the thirteenth fairy was known to be cruel and spiteful.
An amazing feast was held and when it came to an end, each of the fairies presented the child with a magic gift. One fairy gave her virtue, another beauty, a third riches and so on -- with everything in the world that anyone could wish for.
After eleven of the fairies had presented their gifts, the thirteenth suddenly appeared. She was angry and wanted to show her spite for not having been invited to the feast. Without hesitation she called out in a loud voice,
"When she is fifteen years old, the Princess shall prick herself with a spindle and shall fall down dead!"
Then without another word, she turned and left the hall.
The guests were horrified and the Queen fell to the floor sobbing, but the twelfth fairy, whose wish was still not spoken, quietly stepped forward. Her magic could not remove the curse, but she could soften it so she said,
"Nay, your daughter shall not die, but instead shall fall into a deep sleep that will last one hundred years."
Over the years, the promises of the fairies came true -- one by one. The Princess grew to be beautiful, modest, kind and clever. Everyone who saw her could not help but love her.
The King and Queen were determined to prevent the curse placed on the Princess by the spiteful fairy and sent out a command that all the spindles in the whole kingdom should be destroyed. No one in the kingdom was allowed to tell the Princess of the curse that had been placed upon her for they did not want her to worry or be sad.
On the morning of her fifteenth birthday, the Princess awoke early -- excited to be another year older. She was up so early in the morning, that she realized everyone else still slept. The Princess roamed through the halls trying to keep herself occupied until the rest of the castle awoke. She wandered about the whole place, looking at rooms and halls as she pleased and at last she came to an old tower. She climbed the narrow, winding staircase and reached a little door. A rusty key was sticking in the lock and when she turned it, the door flew open.
In a little room sat an old woman with a spindle, busily spinning her flax. The old woman was so deaf that she had never heard the King's command that all spindles should be destroyed.
“Good morning, Granny," said the Princess, "what are you doing?"
"I am spinning," said the old woman.
"What is the thing that whirls round so merrily?" asked the Princess and she took the spindle and tried to spin too.
But she had scarcely touched the spindle when it pricked her finger. At that moment she fell upon the bed which was standing near and lay still in a deep sleep.
The King, Queen and servants had all started their morning routines and right in the midst of them fell asleep too. The horses fell asleep in the stable, the dogs in the yard, the doves on the roof and the flies on the wall. Even the fire in the hearth grew still and went to sleep. The kitchen maid, who sat with a chicken before her, ready to pluck its feathers, fell asleep. The cook was in the midst of scolding the kitchen boy for a mess he'd made but they both fell fast asleep. The wind died down and on the trees in front of the castle not a leaf stirred.
Round the castle a hedge of brier roses began to grow up. Every year it grew higher until at last nothing could be seen of the sleeping castle.
There was a legend in the land about the lovely Sleeping Beauty, as the King's daughter was called, and from time to time Princes came and tried to force their way through the hedge and into the castle. But they found it impossible for the thorns, as though they were alive, grabbed at them and would not let them through.
After many years a Prince came again to the country and heard an old man tell the tale of the castle which stood behind the brier hedge and the beautiful Princess who had slept within for a hundred years. He heard also that many Princes had tried to make it through the brier hedge but none had succeeded and many had been caught in it and died.
The the young Prince said, "I am not afraid. I must go and see this Sleeping Beauty."
The good old man did all in his power to persuade him not to go, but the Prince would not listen.
Now the hundred years were just ended. When the Prince approached the brier hedge it was covered with beautiful large roses. The shrubs made way for him of their own accord and let him pass unharmed.
In the courtyard, the Prince saw the horses and dogs lying asleep. On the roof sat the sleeping doves with their heads tucked under their wings. When he went into the house, the flies were asleep on the walls and the servants asleep in the halls. Near the throne lay the King and Queen, sleeping peacefully beside each other. In the kitchen the cook, the kitchen boy and the kitchen maid all slept with their heads resting on the table.
The Prince went on farther. All was so still that he could hear his own breathing. At last he reached the tower and opened the door into the little room where the Princess was asleep. There she lay, looking so beautiful that he could not take his eyes off her. He bent down and gave her a kiss. As he touched her, Sleeping Beauty opened her eyes and smiled up at him.
Throughout the castle, everyone and everything woke up and looked at each other with astonished eyes. Within the month, the Prince and Sleeping Beauty were married and lived happily all their lives.
Sunday, February 7, 2010
Guten Morgen

Woah......pagi2 enaknya curcol do blogger ni????
semalam tidur jan 2 aku eh....bangunya jam stengah lima.Mampus gila!!!
tak nyanyi aja ya????
I'm Yours
Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
and now I'm trying to get back
Before the cool done run out
I'll be giving it my bestest
Nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn to win some or learn some
I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love love
Listen to the music of the moment people dance and sing
We're just one big family
And It's our God-forsaken right to be loved love loved love loved
So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
Scooch closer dear
and i will nibble your ear
I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
My breath fogged up the glass
And so I drew a new face and laughed
I guess what i be saying is there ain't no better reason
To rid yourself of vanity and just go with the seasons
It's what we aim to do
Our name is our virtue
I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
this is our fate, I'm yours
Well no no, well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find the sky is yours
Listen to the music of the moment come and dance with me
A lá one big family (2nd time: A lá happy family; 3rd time: A lá peaceful melody)
It's your God-forsaken right to be loved love love love
I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
No please, don't complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
No please, don't hesitate
no more, no more
Saturday, February 6, 2010
Cinta Muda.part 1

tabrakan cinta
Ini kisah 2 anak smp yang sebenarnya saling suka,tapi kduanya gag mau ngaku ko merek itu suka.........ini namanya malu-malu mau.Namanya Radit dia itu memang sepertinya suka sama Una.Una sepertinya juga suka radit tapi mereka emang gengsi untuk ungkapin perasaan mereka.sampai teman-teman mereka pun pada nyomblangin mereka.Suatu hari Radit melewati kelas Una.tiba-tiba Karina teriak "Eh....eh,una dicariin Pacarnya tu?".Radit merasa terkejut dan mulai salah tingkah.
langsung Sukma datang menarik una untuk di ajak keluar.Dodi pun juga menarik-narik Radit untuk mendorong mereka agar berpelukan.Cihiy....kisah mereka itu aneh dan lucu...Radit dipegangi oleh Karina dan dodi hingga tidak bisa bergerak.mereka didorong hingga tabrakan badan.teman-teman yang melihatnya pun mulai menyoraki mereka."Cihi.....cicuit ....Prikitew?"Radit dan Una mulai salah tingkah,muka mereka berdua pun merah semerah tomat.setelah itu mereka berdua saling menjauh karena malu.mungkin mereka mau tapi mau.sepulang sekolah Radit bercerita kepada kakak sepupunya tentang kejadian yang terjadi disekolah temasuk saat mereka di jorokin.Kakak sepupunya hanya tertawa karena itu adalah hal yang lucu...haha kata kakak itu.setelah Radit menceritakannya pada kakak sepupunya dia merasa lega mendengar solusi atas hatinya.dan dia pun mulai beristirahat untuk bermimpi .memimpikan gadis berkerudung pujaanya. Bersambung..........
Gagal Ikut Idol

foto nomor audisi
Anjrit!!!!baru mau nyoba ikut audisi Indonesian Idol yang pertama buatku eh.......malah benturan ma Tryout dari MKKS.
Ini bener-bener ngebuang peluang,msti nunggu paling gak satu tahun lagi buat ikut kyak gituan.....Huh....bner-bener penyesalan besar ini.tapi gag pa2 yang penting aku harus lulus UN 2010 ...Amin!!!Trus ngalanjutin ke UNDIP klo bisa?????Tp Q tetep harus berusaha.Be my self.
Wednesday, February 3, 2010
Cinta Itu Rumit

Cintaku Cukup disini,
Emang awalnya setiap percintaan itu mengenakkan tapi kenapa di akhhir selalu harus selalu menyedihkan...
aku benci kalau harus menjain cinta dengan akhir seperti ini.setiap aku pacaran Cew Q itu minta dimanja terus.minta ktemuan terus.ya kalo aku gag ada ujian aja gag pa2.tapi aku kelas 3 sma e????kan harus fokus ke UN.ya aku putuskan untuk mengakhiri hubungan ini demi Q dan dia juga.awanya aku mengakhiri dengan baik2 tetapi kenapa dia gag mau ngehargain keputusanku??Freak,dia nangis2,mohon2 ke aku buat balikan lagi.Aku dah bilang klo ini keputusan ku.tp dia gag mau terima juga sampe temen2nya yang maju bwt ngyakinin Q klo dia itu mw brubah demi Q.tapi nasi sudah menjadi bubur."Jika ingin dicintai maka hargailah keputusan cinta".aku bilang gitu ma dia tp dia jwb"tapi gag harus mengorbankan cinta".Q bingung banget.......!!!!!!!tapi akhirnya sudah slesai sampai disini,
"Cinta takkan pergi kalau kita berusaha untuk mengejarnya,tapi cinta akan pergi kalu hanya menunggu dan mengharapkannya datang".sampai sekarang ku tunggu perubahan itu..............
Tuesday, February 2, 2010
Cintaimu dengan Sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
curcol
Monday, February 1, 2010
Seruya Di Pantai
Ni pantai namanya pantai Sundak,keren banget buat foto-foto.para wisatawan aja harus naik turun lewati gunungkidul biar bisa sampai di sini .
aku refreshing ama temen-temen disini.bayangin aja aku sekelas rombongan naik motor sendiri-sendiri.Mamus gila capeknya biar sampai disana.bokongku aja
sampai ksemutan(pedes bnget rasanya).oya ini foto-foto ini aku persembahkan buat temen-temenku yang ikut ke pantai Sundak"I'm Very happy in there".
angin pantai yang berhembus sangat menyejukan hati.hahahahahaha...........
Lihatsemua fotonya ya??????jangan ambil foto-foto eklusif Q.......
yang ini foto satu kelas lho........dari sabang hingga Merauke ada disini.KEREN KAN?????
Ni foto Q sama temen-temen.Yang paling kiri namanya Nindi.orangnya cukup friendly dia gag takut apa2,malah sering nakutin temen-temen pake binatang2.kanannya orang paling Ganteng sedunia,paling popular,mantan ketua osis juga lho???the best reward buat dia,tau gag namanya siapa?namanya Angling Kesuma Wibie Sasmita lho ...biasa dipanggil wibie yang cakep.hehehe...kananya namanya Mbak Susi,anak pak haji dan bu hajah ini sangat alim.dikelas jadi bintangnya
habis beli mobil juga tu.....Brem,,brem!!!susi tu orangnya baik banget klo tmennya pd ksusahan msti dibantu.kananya susi namanya Yayi.dia itu orangnya baik gag macem-macem kata-kata yang slalu ku ingat darinya yaitu"kata mamaku aku gag boleh temenan ama orang yang nakal?".beralih ke paling kanan,Namanya Otto Richard Andriano Nasution Silalahi Siregar Simatupang.orangnya popular juga tapi kalah populer dari aku.dy itu keturunan belanda,arab,sunda,batak,dan jawa.aku gag tau yang mana yang bener.tapi jangan salah Dia itu Lolos di audisi Indonesian Idol.gila 500 besar jogja lho???skrag aja dipanggil Otto Idol di sekolah

Ini foto ku yang imut2 hwehehehehehe.......gag deng bcanda???tp kren kan???

Yang paling kiri namanya Elfira Rosana Bintang Kejora.dia juga sama ma susi bintangnya kelas,heheheheh tp orangnya baek bgt ma Q.sebelah kirinya ada Mbak becak Wahyuni.dari wonogiri katanya,sering dipanggil si Won ato gag msti di panggil"Yun,becake endi???".hahahaha.sebelah kananya namanya Ami dia itubakul pulsa walaupun terkadang utang pulsa ama penjual lain,heheheh.Klo pacaran banter banget.wah langgeng ni...kita beralih ke yang paling kanan namanya Rika Dewi.Dia itu pernah menyandang juara lomba Akuntansi se Jawa-bali lho????kerenkan!!!!
mereka mereka itu geng AFINIKA(Amik.Fira,Yuni,Rika)haha.

Ni lagi maen air ma sobat2 Q.tp sayang among gag bisa ikud

fotonya mas ganteng ni???hehehehe

ni fotonya trio macan,macanya macan edan


asyiknya main air

ni....ni narsis2 smua
ni aku,elfira,ma susi...yang adep blakang bijone Menong
curcol
cerpen Q ttg kuntilanak udah tnggal yng novel Q aja.nantikan terbitannya....
Emosi
Kitab Kuntilanak part.1

Kitab
Kuntilanak
Namaku Raditya Adi,aku adalah seorang anak lelaki dari keluarga yang sangat sibuk dengan dunia bisnis.sampai-sampai aku kurang sekali mendapat perhatian dari kedua orangtua ku.Aku berharap mereka ada didekatku untuk berbagi kebahagiaan denganku.langsung saja masuk keceritanya saja.
Aku bersekolah di SMU Berbakti Jaya Bogor,teman-teman sering memanggilku radit.aku ini orangnya canggung,pemalu,susah bergaul,dan untungnya ada dua orang sahabat yang mau berteman denganku.aku ini disekolah sering sekali di jaili oleh teman-temanku ,mungkin karena aku gak mau ngasih contekan ke mereka,jadi mereka ngejaili aku.Suatu hari saat aku pergi sekolah ternyata aku hampir terlambat masuk sekolah.aku bergegas berlari menuju sekolah.saat aku berangkat kesekolah tenyata aku bertemu dengan Deri,tyo ,dan Kodi.mereka adalah teman sekelas yang paling ku benci kerena mereka sering membuatku emosi dengan kelakuannya padaku .saat itu mereka menghampiri aku di jalan dan merebut tas sekolahku ,mereka melemparkannya ke atas pohon yang cukup tinggi.mereka hanya tertawa riang seakan-akan mereka mendapat kesenangan dari penderitaan orang lain.lalu aku mencoba mengambil task u yang tersangkut di pohon yang tinggi itu .pertama aku memanjat pohon itu aku terjatuh.dan aku mencoba memanjatnya untuk yang kedua kalinya .akhirnya aku bisa mengambil tasku.eh…tak lama kemudian setelah aku sampai sekolah ternyata gerbang sekolah sudah ditutup.aku memohon padapenjaga sekolah agar mau membukakan pintunnya untkuku tetapi penjaa itumalah membetakku karena aku terambat dan menyuruhku pulang.aku pun segera pulang dengan muka yang masam.aku berfikir apa yang salah dengan ku.sesampainya dirumah aku langsung berlari kekamar dan membanting pinti dengan keras sebagai ungkapan kekecewaanku pada dunia yang tidak pernah menganggap aku ada dan hanya menganggapku sebagai gundukan sampah yang tak berarti.aku berkeinginan untuk membuat hidup semua orang yang pernah menyakitiku menjadi menderita.setelah itu aku pun tidur dan aku bermimpi.di mimpku aku bermain,berlari-lari,bercanda ria dngan seseorang yang tidak kukenal di pinggir sebuah telaga yang suara percikan airnya mampu membuat ku hanyut didalamnya.aku bertanya-tanya dimana aku ini?.tak seorangpun ada disana,yang ada hanyalah seorang perempan berbaju putih yang tak begitu jelas wajahnya dimimpiku.tak lama kemudian telponku berbunyi dan aku pun terbangun dari tidurku. Ternyata yang menelponku adalah oskar,ia adalah salah satu sahabatku.pertama-tama oskar bertanya mengapa aku hari ini tidak masuk sekolah.aku pun menceritakan kejaian buruk yang ku alami tadi pagi.lalu ia memberi tahu aku bahwa sekolah akan mengadakan wisata alam ke sebuah telaga di jawa timur.aku pun merasa senang karena akan diadakan wisata alam ke jawa timur.
Ke esokan harinya aku berangkat sekolah pagi pagi agar tidak bertemu dengan Deri,tyo ,dan Kodi.aku lumayan senang karena tidak bertemu mereka.sesampainya dikelas aku mulai duduk di bangku ku eh ternayata the flower(sebuah genk yang terdiri dari Sinta dan Yeni) sudah menaruh lem ke atas bangku ku hingga celanaku menempel di bangku.oskar dan Mindi yang datang ke kelas mulai memarahi mereka karena telah menaruh lem ke bangku ku tetapi mereka tidak mengaku kerena kami tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk melaporkannya ke BP.aku pun bergegas pergi kekoprasi untuk membeli celana sekolah.dengan wajah yang malu aku menutupu celanaku yang terkena lem dengan tasku.saat itu aku merasa marah sekali tapi apa boleh buat aku tidak punya bukti untuk melaporkan mereka.
Sehari menjelang wisata alam ke jawa timur ,aku bermimpi lagi berada di sebuat telaga yang sangat sunyi di temani oleh seorang perempuan yang sama seperti yang pernah ku temui di mimpiku dulu dan sekarang pun wajahnya masih samar-samar.lagi-lagi aku terbangun karena suara telponku,ah…ngantuk sekali aku……malah terbangun akibat suara teplon.ternyata aku mendapat ajakan dari Midi dan Oskar untuk membeli bekal wisata yang akan ku tempuh……saat kami berada di supermarket lagi-lagi ketemu dengan si biang kerok Deri,tyo ,dan Kodi.mereka juga berbelanja untuk wisata besok .disana aku selalu waspada jika mereka ingin menjailiku .aku terus waspada,tak lama kemudian aku sudah mulai tenang karena mereka belum menjaili aku.e……setelah itu saat aku mau keluar dari supermarket terdengar bunyi alarm di detektor barang.aku bingung karena barang yang aku beli sudah aku bayar semua.tiba-tiba ada satu barang yang yg ternyata diselipkan oleh deri di kantung plastikku.saat itu aku dibawa ke kantor menager dan aku harus mengganti 10 kali lipat harga barang yang terselip di kantung plastikku ,saat itu emosiku tercampur aduk antara merah dan takut.untung saja oskar punya ide agar kita melihat cctv yang ada di supermarketitu.dan terduga benar bahwa yang memasukan barang itu adalah deri dan kawan-kawan.semakin meluap emosi dan amarahku.hingga berfikir untuk melenyapkan mereka di bumi ini.
Hari ini adalah hari yang di tunngu beberapa hari terakhir.yaitu hari wisata alam.perjalananpun di mulai,di perjalanan aku dan okar bercerita tentang mimpiku beberapa hari yang lalu .tanggapan oskar sangat simple.mimpi yang ku alami itu hanyalah bunga tidur.aku terus sadar bahwa hanya mimpi biasa.sesampainya di tempat wisata itu aku terkaget dan terdiam karena tempat yang ku datangi itu sama dengan tempat wisata alam yang sekarang ku datangi.aku tak mampu berkata-kata dan mengatakannya pada oskar dan mindi.akhirnya aku hanya berduduk-duduk di pinggir telaga itu sambil melempar batu ke telaga itu.tak lama kemudian Deri,tyo,kodi dan the flower merencanakan untuk mendorong ku masuk ke air.mereka pun mendorongku masuk ke air hingga aku tenggelam …..aku mencoba minta tolong tetapi aku tidak bisa,tiba-tiba semua menjadi gelap.aku berfikir apakah ini saatku mati …saat sadar ternyata aku sudah berada dipinggir telaga dan dikerumuni anyak orang.tanpa sadar sebuah buku tua,usang,dan basah sudah ada di tangan ku .itu benar-benar tak terduga sebelumnya.oskar dan mindi pun menanyaiku apakah aku baik-baik saja.aku pun menjawab bahwa aku baik-baik saja.setelah itu semuanya kembali bergegas masuk kedalam bus untuk perjalann pulan.aku pun masih terbayang dengan kejadian di telaga itu.sesampainya dirumah aku langsung istirahat di tempat tidur karena kelelahan .sesudah isitirahat aku memandang buku yang aku temukan itu dan menghampirinya.saat aku membuka bagian depan itu tiba-tiba munculah sebuah gambar telaga dengan bertuliskan huruf jawa yang aku sendiripn tidak bisa mengartikannya.awalnya aku langsung ingi membuang buku itu tetapi terfikir olehku rasapenasaran yang mendalam atas buku itu.aku berfikir bahwa buku itu mungkin sebuah kitab kuno yang dapat membuat pemiliknya menjadi kuat,sejenak terpintas jika aku kuat akan ku buat perhitungan kepada Deri,tyo ,dan kodi beserta the flower.bias tertawa terbahak-bahak jika aku bisa mendapatkan kekuatan seperti gatot kaca,tapi itu hanya berandai-andai dan tak akan mungkin terjadi.
Keesokan harinya aku di ajak oleh oskar dan Mindi untuk melihat-lihat buku di took buku,kali-kali ada novel yang baru.kami melihat-lihat bku-buku disana tetapi tak ada yang menarik perhatianku huingga aku menemukan kamu bahasa jawa atau disebut di sampulnnya pepak basa jawa yang isinya seputar bahasa jawa.terfikirku untuk membelinya dan aku pun segera ke kasir untuk membelinya .akhirnya oskar sudah mendapat buku yang di carinya.oskarbertanya padaku,”Buku apa yang kamu beli dit?”.aku pun menjawab,”kamus bahasa jawa”.mereka pun tertawa terbahak-bahak,mungkin aku sudah gila karena membeli kamus bahasa jawa.mereka pun berkata pada ku ,”kamu mau jadi dalang wayang ya?”.aku pun juga tertawa dan menjawab,”bukan!aku mau menjadi Sinden”.Sesampainya dirumah aku langsung membuka laci kamarku tempat ku menyimpan buku tua itu.aku mencoba mengartikan sati lembar buku itu tapi memang susah banget setelah enam jam aku mengartikan,aku hanya dapat mengartikan beberapa kalimat saja saja yaitu:
Pomo kaki pada dipun eling
ing pitutur engong
sira uga satriyo arane
ojo lali nggonmu lungguh
ingkang kuat,sing bisa kuasa
ingkang bisa nyandang perkasa
demit ingkang kana
mrenea kanti wilujeng
itu saja yang bisa aku artikan sesudah aku membacanya dengan bersuara.tiba tiba jendela kamarku terbuka dan hembusan angina serasa masuk kedalam jiwaku dan membuat ku serasa terisi dengan sesuatu yang tidak bisa ku katakan seperti apa yang barusan aku alami.setelah aku membacanya di dalam buku itu tiba-tiba muncul perlahan-lahan sebuah gambar pohon yang di apit oleh dua perempuan berselendang panjang dengan kuku dan gigi yang tajam.aku pun tak memperdulikan apa yang barusan ku alami.tak lama ke mudian aku memutustak untuk tidur agar besok pagi tidak terlambat kesekolah.pagi pun telah tiba dan aku berangkat ke sekolah dengan ceria.seampainya disekolah bel pun berbunyi dan ulangan bahasa mandarin pun segera dimulai.saat ulangan tyo mendesak-desak ku agar aku mau memberi contekan kepadanya .seperti biasa aku menolaknya karena aku tak mau nilai ku sama dengan orang yang suka menjahatiku.pada saat bel pulang sekolah aku pergi ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil.eh ternyata aku bertemu dengan tyo dengan muka yang marah padaku dan menghampiriku ,tak kuduga ia langsung menghajarku dan menyeretku ke tembok toilet.ia terus memaki-maki aku dan tiba-tiba tanpa ku sadari aku memegang bahunya dan membisikan sesuatu hingga hembusan angin pun datang padanya.tyo pun lalu pergi menjauh dari ku bergegas pergi pulangtak lama kemudian aku sadar dan tak ingat apapun yang telah ku lakukan padanya.kepalaku terasa ringan dan seakan-akan sebuah kesenangan merasuk ke jiwaku. Pada saat malam hari tyo pergi untuk membeli makanan di taman dekat rumahnya.setelah membeli makanan ia pun kembali pulang melewati kolam yang ada ditaman.tiba-tiba hembusan angin pun datang dan bulu kuduknya pun berdiri.tak terduga ia melihat kuntilanak ada di atas pohon ,ia pun berlari kencang Karen a ketakutan tetapi disetiap tempat yang ia temui di taman itu selalu muncul kuntilanak dan pada saat ia berdiri di pinggir kolam di taman itu tiba-tiba kakinya di tarik oleh kuntilanak ke dalam kolam.ia berteriak pun tak ada yang menolong dan akhirnya ia harus mati tenggelam di kolam itu.
Keesokan harinya saat aku sedang belajar matematika di sekolah,tiba-tiba bu Eva memberitahukan kabar duka yang mengatakan Tyo priyanto telah meninggal dunia akibat tenggelam dikolam taman dengan kondisi badannya terilit oleh sebuah tanaman menyerupai akar.
Kenapa saat itu aku merasa bersalah atas kematian tyo.aku benar-benar merasa bersalah .apakah ini ada hubungannya dengan kejadian saat di kamarmandi sekolah. Tak lama kemudian aku pergi ke rumah tyo bersama teman-teman untuk nyelawat .sepulang dari menguburkan tyo aku lalu membuka buku tua itu .saat aku buka tiba-tiba munculah gambar seorang laki-laki dengan bertuliskan huruf T jawa.kembali lagi badanku serasa terisi oleh energi yang rasanya pun tak bisa ku katakan karena rasa itu datang tiba-tiba dan pergi tiba-tiba.aku mulai menyukai keadaanku ini.malam hari pun tiba ,aku mulai terbangun karena hembusan angin yang menusuk jiwaku.saat ku menatap buku tua itu ,buku itu terbuka dengan sendirinya dan sesuatu yang aneh masuk dari jendela kamar ku.sosok yang menyeramkan dengan pakain berwarna putih kusam,berambut putih panjang,dan memiliki sepasang bola mata yang berwarna putih menakutkan.pada awalnya aku merasa takut ,aku berfikir bahwa kuntilanak itu akan membunuhku.kuntilanak itu datang menghampiriku dengan membawa buku tua itu dan menyerahkan buku tua itu padaku dengan senyuman yang amat menakutkan sambil tertawa pelan dan memberikanku sebuah tato bergambar pohon yang memiliki satu daun di dadaku .saat ku dengar tertawanya aku tau bahwa kuntilanak itu sudah menjadi piaraanku.tanpa ku sadari aku mulai menyukai kekuatan yang ku dapatkan akibat membaca mantera pemanggil kuntilanak.ke esokan harinya oskar dan mindi menghampiriku dan mulai membicarakan hal yang aneh pada kematian tyo.mereka bingung kenapa ada bekas cakaran yang panjang didada tyo.aku pun berkata kepada mereka mungkin saat itu tyo bersayat akar pohon yang tajam itu.mereka pun cukup percaya dengan kata-kataku.tak lama kemudian Oskar dan mindi mengajakku makan di luar,aku memutuskan agarmakan di warung lesehan ikan baker favorit kami.mereka pun menyetujuinya dan kami mulai menuju ke sana.setelah kenyang makan akhirnya ami memutuskan untuk pulang kerumah karena malam semakin larut.kami berpisah di jalan karena rumah kami memang bukan searah.aku berjalan sendiri menyusuri jalan yang cukup sepi yang Cuma sedikit penggunanya,aku memilih jalan itu karena aku anggap itu jalan pintas menuju rumah.saat berada dijalan ternyata ada dua orang premman yang mencegah ku dijalan.mereka memalakiku tetapi aku memberontak tidak mau menyerahkan uang ku padanya. Mereka terus memaksaku hingga aku se rasa seperti kesurupan setan.aku memegang bahu kedua preman itu dan mulai membisikan sesuatu ke mereka.hembusan angin yang membuat merinding mereka pun datang.lalu mereka berlari seakan-akan mereka dikejar-kejar sesuatu.setelah itu aku sadar dan kembali ke rumah.ke esokan harinya saat aku berangkat sekolah ada kerumunan warga yang mengitari sesuatu.karena penasaran aku melihatnya dan aku melihat dua mayat preman yang semalam mau merampokku.mereka mati mengenaskan dengan kedua bola mata mereka menghilang dan bekas cakaran yang panjang di tubuh mereka.saat itu aku tahu bahwa kuntilanak piaraanku yang telah membunuh kuntilanak itu.tanpa merasa berdosa aku melanjutkan perjalanan ke sekolah.sesampainya disekolah aku dikerjain oleh sinta dan yeni yang kembali lagi menaruh kursiku dengan cat berwarna hijau.ditengah-tengah pelajaran pak doni aku di suruh menjawab pertanyaan yang ada dipapan tulis.akumulai maju ke depan kelas,saat akumaju kedepan teman-teman semua mentertawaiku.aku bingung kenapa mereka mentertawaiku.saat aku melihat celanaku ternyata ada cat berwarna hijau.aku langsung berlari ke kamar mandi.
Sunday, January 31, 2010
curcol
Stelah ini Q hrs jd lbih kuat lagi....................
Friday, January 29, 2010
BawangPutih Bawang Merah

BAWANG MERAH,BAWANG PUTIH
BAWANG Putih lived with her step mother and her step sister, Bawang Merah. Bawang Putih's mother died when she was a baby. Her father remarried another woman and later her step sister was born. Unfortunately, not long after that her father died. Since then, Bawang Putih's life was sad. Her step mother and her step sister treated Bawang Putih badly and always asked her to do all the house hold chores.
One morning, Bawang Putih was washing some clothes in a river. Accidentally, her mother's clothes were washed away by the river. She was really worried so she walked along the river side to find the clothes. Finally she met an old woman. She said that she kept the clothes and would give them back to Bawang Putih if she helped the old woman do the household chores. Bawang Putih helped her happily. After everything was finished, the old woman returned the clothes. She also gave Bawang Putih a gift. The old woman had two pumpkins, one pumpkin was small and the other one was big. Bawang Putih had to choose one.
Bawang Putih was not a greedy girl. So she took the small one. After thanking the old woman, Bawang Putih then went home. When she arrived home, her step mother and Bawang Merah were angry. They had been waiting for her all day long. Bawang Putih then told about the clothes, the old woman, and the pumpkin. Her mother was really angry so she grabbed the pumpkin and smashed it to the floor. Suddenly they all were surprised. Inside the pumpkin they found jewelries. "Bawang Merah, hurry up. Go to the river and throw my clothes into the water. After that, find the old woman. Remember, you have to take the big pumpkin," the step mother asked Bawang Merah to do exactly the same as Bawang Putih's experience. Bawang Merah immediately went to the river. She threw the clothes and pretended to search them. Not long after that, she met the old woman. Again she asked Bawang Merah to do household chores. She refused and asked the old woman to give her a big pumpkin. The old woman then gave her the big one. Bawang Merah was so happy. She ran very fast. When she arrived home, her mother was impatient. She directly smashed the pumpkin to the floor. They were screaming. There were a lot of snakes inside the pumpkin! They were really scared. They were afraid the snakes would bite them. "Mom, I think God just punished us. We had done bad things to Bawang Putih. And God didn't like that. We have to apologize to Bawang Putih," said Bawang Merah.
Finally both of them realized their mistakes. They apologized and Bawang Putih forgave them. Now the family is not poor anymore. Bawang Putih decided to sell all the jewelries and used the money for their daily lives.